Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menerapkan Keyword dari Hasil Riset ke Dalam Konten & Blog Anda


Mungkin setelah anda melaksanakan proses riset keyword dan analisa persaingan anda akan mempunyai beberapa pertanyaan. Keyword mana yang harus dipilih...? Bagaimana cara menggunakan keywordnya...? Harus dimasukan berapa kali ke dalam konten...? Percuma apabila kita melaksanakan sebuah riset yang memakan banyak waktu menyerupai berjam-jam atau bahkan lamanya berhari-hari apabila kita tidak mengetahui bagaimana caranya untuk memilih keyword yang terbaik dan cara menggunakannya.


Hal tulah yang dibahas di dalam artikel ini. artikel ini yaitu artikel lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul Cara Mengetahui Tingkat Persaingan & Kesulitan Keyworddalam SEO. Berikut ini yaitu beberapa tips menerapkan keyword yang sudah didapat dari proses riset keyword yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya.

1.   Melakukan Analisa Tingkat Kesulitan Keyword


Hal pertama yang harus kita lakukan yaitu kita harus mengetahui tingkat kesulitan keywordnya terlebih dulu. Cara untuk melaksanakan analisa persaingan sebuah keyword sudah saya jelaskan di artikel sebelumnya, di dalam artikel tersebut ada beberapa cara yaitu cara yang manual dan otomatis, mulai dari yang manual dengan sebuah tool yang berjulukan MozBar atau SEOQuake dan cara yang otomatis dengan menggunakan sebuah tool yang berjulukan TermExplorer.


Cara Manual Menganalisa Persaingan Keyword

a.  Filter Keyword yang Punya Volumenya Tinggi

Karena jumlah keywordnya sangat banyak, oleh alasannya yaitu itu kita harus mengurangu jumlah keywordnya dulu. Oleh alasannya yaitu itu, sebuah keyword yang mempunyai volume pencarian yang sangat rendah maka kita akan sembunyikan. Kita akan mencari sebuah keyword yang mempunyai volume yang cukup tinggi.

Langkah pertama yang harus anda lakukan yaitu membuka file CSV anda di Microsoft Excel atau Google Sheets bukan file CSV dari Google Keyword Planner. Blok semua kolom berikut ini :


Kemudian setelah itu klik kanan pada bab kepala kolom > Delete selected columns. Lalu blok kolom sisanya dan klik pada tombol filter, menyerupai gambar berikut ini :


Setelah itu klik tanda panah pada bab sebelah Avg. Monthly, setelah itu filter yang lebih besar dari angka yang anda inginkan, menyerupai gambar berikut :


Volumenya terserah pada harapan anda. Ini akan tergantung pada masing-masing orang, oleh alasannya yaitu itu saya tidak mampu untuk menyampaikan angka yang pas untuk anda. Dalam rujukan di atas, saya telah menghapus sebuah keyword yang mempunyai volume pencarian yang lebih kecil dari 1000 per bulan. Langkah terakhir yang harus anda lakukan yaitu klik pada bab tanda panah lagi lalu setelah itu sort largest to smaller atau sort Z-A untuk Google Sheets.


b.  Mendapatkan Nilai Kesulitan Keyword

Sekarang kita akan melaksanakan analisa pada keyword yang tersisa. Lakukan sebuah pencarian di Google dengan menggunakan keyword yang tersisa, perhatikan gambar berikut :


Klik pada bab tombol hijau yang bertuliskan “Get Keyword Difficulty”. (apabila tidak ada bab tersebut, install tool MozBar). Setelah itu tunggu beberapa detik hingga keluar semua angka persentasenya. Perhatikan gambar berikut :


Kemudian, buatlah sebuah kolom embel-embel pada bab paling kanan di dalam spreadsheet tadi, judulnya “Difficulty”. Setelah itu masukkan angkanya, menyerupai gambar dibawah ini :


Itulah menganalisa kerword dengan cara yang manual.

Langkah tersebut hanya sebuah tahap versi praktisnya saja. Untuk anda ingin melaksanakan cara yang lebih praktis, ada sebuah cara yang lebih mudah untuk melaksanakan sebuah analisa pada ribuan keyword secara sekaligus, caranya menyerupai berikut :


Cara Otomatis Menganalisa Keyword Dengan TermExplorer

·        Yang harus anda lakukan yaitu klik pada bab menu Keyword Analyzer pada bab atas, setelah itu klik ‘Start a Keyword Analyzer Project’.
·        Letakan atau Paste keyword dari file Excel yang anda simpan tadi.
·        Sebelum anda menekan tombol ‘Start Project’ jangan lupa untuk mengubah negaranya  dulu.
·        Lalu setelah itu anda harus menunggu beberapa saat.
·        Setelah proses tersebut selesai, klik pada bab tombol Unduh CSV, menyerupai gambar berikut :


File yang sudah anda unduh ini mampu anda buka dengan menggunakan Microsoft Excel atau dengan software Google Sheets. Apabila ibandingkan dengan cara yang manual dengan menggunakan tool MozBar atau SQ, tool TermExplorer ini akan menghasilkan sebuah analisa yang jauh lebih lengkap dari kedua tool tersebut, dan untuk difficulty Score dapat anda lihat pada kolom paling kanan :


Dengan satu langkah saja kita dapat mengetahui tingkat sebuah kesulitan dari banyak keyword secara sekaligus, cara ini jauh lebih mudah. Ada satu cara lagi untuk melaksanakan analisa semi-otomatis dengan menggunakan tool yang berjulukan Long Tail Pro.


Analisa Keyword Semi-otomatis Dengan Long Tail Pro

Salah satu kelemahan yang dimiliki oleh tool TermExplorer yaitu jumlahnya sangat dibatasi. Apabila kita ingin melaksanakan analisa pada banyak keyword, maka kita harus membayar lebih. Karena itulah, sebuah tool Long Tail Pro menjadi jalan tengahnya. Dengan menggunakan tool Long Tail Pro, maka kita mampu dengan mudah untuk menyaring, mengurutkan, dan menerima sebuah tingkat kesulitan dari suatu keyword. Berikut yaitu langkah-langkahnya:

·        Klik pada bab Find Keywords, setelah itu klik pada bab ‘Add My Own Keywords’ kemudian paste semua keyword anda, dan klik ‘Generate Keywords & Fetch Data’. Tunggu hingga selesai.



·        Klik pada bab ‘Calculate’ untuk mampu menerima sebuah tingkat persaingan keywordnya.


·        Walaupun kinerja tool lebih lambat dari pada TermExplorer, akan tetapi anda dapat melaksanakan sebuah analisa keyword sebanyak-banyaknya dan prosesnya juga akan menjadi lebih mudah dari pada cara manual.


2.   Menentukan Prioritas Keyword


Untuk dapat menentukan prioritas sebuah keyword, caranya cukup mudah. Yaitu :

Jangan hapus sebuah keyword dengan volume dan difficulty yang tinggi. Keyword ini masih dapat digunakan nanti pada ketika blog anda sudah menjadi blog yang cukup besar.

Ada baiknya anda lakukan sebuah analisa dengan cara manual lagi berdasarkan pada panduan sebelumnya untuk semua blog di halaman pertama Google untuk setiap keyword yang anda incar alasannya yaitu semua angka persaingan tidak selalu akurat.

Untuk mencatat prioritasnya, maka anda harus membuat sebuah kolom gres yang berjulukan Priority di Excel anda. Setelah itu masukkanlah angka dari 1, 2, 3, dan seterusnya sesuai dengan prioritas yang anda inginkan. Contohnya menyerupai ini:


Setiap kali anda ingin membuat sebuah konten yang baru, maka anda dapat menggunakan keyword tersebut berdasarkan pada urutan prioritasnya.


Prioritas Keyword Berdasarkan Jenisnya

Selain persaingan dan volume, ada satu pertimbangan lagi yaitu search intent. Search intent sudah kita pelajari di artikel sebelumnya bahwa ada lima jenis keyword berdasarkan intent keyword tersebut yaitu Navigational, Informational, Commercial dan investigation, serta Transactional. Apabila anda belum memahami search intent anda mampu membacanya disini.

Karena sebuah keyword navigational tidak akan kita pakai, maka kita sekarang hanya mempunyai tiga keyword saja. Apabila anda mengikuti panduan perihal keyword research dari artikel-artikel saya sebelumnya, maka sekarang anda mempunya tiga file dan masing-masing file tersebut untuk satu intent saja.

Jenis mana yang akan kita utamakan...? hal ini mampu kita lihat dari dua sisi yaitu sisi kualitas dan kuantitasnya. Secara kualitas, sebuah kualitas untuk suatu konten pada keyword transactional haruslah yang paling tinggi, sedangkan untuk informational paling rendah. Dan secara kuantitas yaitu sebaliknya. Kuantitas sebuah keyword informational harus lebih tinggi dari pada sebuah keyword transactional.

Jadi, oleh alasannya yaitu itu usahakanlah semoga semua halaman blog anda mengincar sebuah keyword transactional dengan jumlah yang tidak terlalu banyak akan tetapi keyword tersebut harus memiliki kualitas yang sangat tinggi. Karena para pengunjung tidak menyukai untuk melihat banyak konten yang menunjukkan sebuah produk.

Tujuan utama semua orang browsing yaitu untuk mencari sebuah gosip dan mencari sebuah solusi dari permasalahan yang mereka hadapi, oleh alasannya yaitu itu sediakanlah lebih banyak konten yang mampu bermanfaat untuk mereka.


3.   Memahami Jenis Konten yang Tepat


Konten itu bukan hanya sebuah artikel, bukan juga hanya sebuah video atau gambar. Pada ketika saya bicara konten, itu berarti saya sedang membicarakan sebuah tool, file untuk di download, review dari pembeli, sebuah halaman penjualan produk, dan yang lainnya. Artinya yaitu apapun yang ada pada sebuah halaman blog merupakan sebuah konten.

Untuk sebuah keyword commercial investigation dan keyword transactional, pada biasanya yang kita butuhkan bukanlah sebuah konten yang berbentuk artikel, video, ataupun gambar. Itu saja tidak cukup. Misalnya ada sebuah keyword “promo tiket pesawat”. Untuk keyword tersebut, anda tidak akan dapat masuk ke halaman satu di search engine Google apabila anda hanya membuat sebuah artikel gres yang berisi perihal promo tiket pesawat setiap bulan.

Google akan dapat memaham bahwa semua orang yang menggunakan keyword tersebut tidak membutuhkan sebuah artikel. Cobalah anda melaksanakan searching di Google dengan menggunakan keyword tersebut. Bisa anda lihat dari peringkat 1 hingga peringkat 10 isinya yaitu sebuah tool untuk mencari banyak sekali harga tiket pesawat yang sedang promo. Bukan menampilkan sebuah artikel. perhatikan gambar berikut :



Cara Mengetahui Tipe Konten yang Tepat

Sebenarnya untuk dapat mengetahui tipe konten menyerupai apan yang sempurna itu tidaklah sulit tapi sayangnya, banyak pemilik blog yang tidak peduli. Mereka lebih menyukai untuk membuat sebuah konten artikel alasannya yaitu cara tersebut lebih mudah. Padahal justru yang mereka lakukan akan menjadi hal yang percuma. Kaprikornus dapat mengetahui tipe konten yang sempurna caranya menyerupai ini :

Posisikanlah diri anda sebagai seorang yang ingin mencari sebuah gosip di Google. Bayangkan bahwa andalah orang yang sedang mencari sebuah keyword tersebut di Google. Kira-kira konten menyerupai apa yang akan anda harapkan...? Contohnya.

·        Keyword: “jual kamera dslr”. Konten: homepage dari toko online yang menjual kamera (karena keywordnya tidak spesifik).
·        Keyword: “canon 60d”. Konten: halaman produk Canon 60D dari website resmi Canon
·        Keyword: “jual canon 60d”. Konten: halaman penjualan produk Canon 60D.
·        Keyword: “kamera dslr”. Konten: penjelasan kamera DSLR.
·        Keyword: “kamera dslr terbaik”. Konten: artikel berisi daftar kamera DSLR terbaik

Mulai sekarang, anda jangan lagi merasa terburu-buru untuk membuat sebuah artikel untuk semua jenis keyword. Anda harus memperhatikan kebutuhan kontennya.


                   4.   Menggunakan Keyword di Dalam Konten

Pada bab inilah banyak orang melaksanakan sebuah kesalahan yang sangat fatal. SEO pada ketika ini sudah berbeda dengan SEO sebelum tahun 2013 lalu, semenjak Google meluncurkan sebuah algoritma yang berjulukan Hummingbird. Dulu, semua praktisi SEO menggunakan sebuah keyword dari hasil riset secara berulang-ulang di dalam suatu halaman blognya.

Tujuannya semoga Google dapat memahami bahwa halaman tersebut sedang mengincar sebuah keyword yang telah dimasukan secara berulang-ulang. Contohnya ada sebuah artikel dengan menggunakan sebuah keyword “cara menghilangkan virus pada laptop”. Keyword tersebut akan ditulis secara berulang kali, dan penulisan keyword tersebut persis menyerupai seolah-olah keyword yang akan muncul dari tool Google Keyword Planner.

Tapi sekarang kita tidak harus berpusing-pusing ria lagi untuk menggunakan sebuah keyword di dalam suatu konten. Asalkan kita mampu membuat sebuah konten yang isinya perihal keyword tersebut, maka Google akan paham. Jadi, untuk keyword tadi, anda hanya perlu membuat sebuah artikel yang berisi sebuah panduan untuk menghilangkan virus pada laptop. Anda tidak perlu lagi untuk menulis keywordnya sama persis menyerupai itu.

Dengan adanya algoritma Hummingbird, maka Google maka google akan dapat memahami sebuah topik dari suatu halaman blog walaupun kita sama sekali tidak menulis dan tidak memasukan sebuah keyword pada artikel yang kita buat.

Yang harus kita lakukan yaitu jangan mempedulikan SEO sama sekali pada ketika anda sedang membuat sebuah konten. Gunakanlah sebuah keyword sebagai topik pembahasan saja jangan memasukannya ke dalam konten, setelah itu buatlah sebuah konten yang “apa adanya” tanpa harus menempatkan keyword tersebut.


Apabila anda terlalu memikirkan SEO maka konten yang anda buat akan menyerupai konten jaman dulu, maka hal ini justru akan membuat konten anda jadi tidak akan enak untuk dinikmati. Tapi anda harus ingat bahwa bukan berarti keywordnya tidak akan digunakan sama sekali, ada tiga kawasan dimana kita sebaiknya menyertakan sebuah keywor, diantaranya yaitu pada bab judul halaman, URL, dan pada bagian, Backlink, Itu saja.

Post a Comment for "Menerapkan Keyword dari Hasil Riset ke Dalam Konten & Blog Anda"